MAKALAH
AKTUAL KESEHATAN DARI SEGI ISLAM
Di
SUSUN OLEH :
Nama : Miftach Nur Khoirriyah
Kelas : A.13.1
NIM : 16150035
YOGYAKARTA
2016
Segala Puji bagi
Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin
dan ridha-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KESEHATAN DARI
SEGI ISLAM” dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Selanjutnya saya ucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Allah S.W.T, yang
telah memberikan kelancaran dalam pembuatan makalah ini.
2. Orang Tua, yang telah
memberikan dukungan dan do’a sehingga
saya dapat menyelesaikan dalam pembuatan makalah ini.
3. Bapak/Ibu Dosen, yang
telah banyak membantu mengarahkan dalam pembuatan makalah ini.
4. Teman-teman semua
yang telah memberikan masukan sehingga dapat menyempurnakan makalh ini.
5. Dan beberapa pihak
laiinya, yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari
berbagai kelemahan, kekurangan dan keterbatasan yang ada, sehingga tetap
terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan dan kekurangan disana sini dalam
penulisan dan penyajian makalah ini. Oleh Karena itu, dengan tangan terbuka,
seraya kasih, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
para pembaca dalam rangka penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya,
kepada Allah jualah saya menyerahkan diri dan memohon taufik hidayah-Nya,
semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
Yogyakarta, 15 Oktober 2016
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II
Isi dan Pembahasan
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam menaruh
perhatian yang besar terhadap dunia kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama
untuk bekerja, beribadah dan melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran Islam yang
selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan yang baik dan halal
menunjukkan apresiasi Islam terhadap kesehatan, sebab makanan merupakan salah
satu penentu sehat tidaknya seseorang. Sebagaimana Firman Allah yang terdapat
dalam Q.S. Al Baqarah : 168 yang artinya :
“wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa yang
baik-baik yang Kami rezekikan kepadamu.” (Q.S.Al-Baqarah: 168)
Anjuran Islam untuk
bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk mewujudkan kesehatan masyarakat,
sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan di pandang sebagai bagian
dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat melarang pola hidup yang
mengabaikan kebersihan, seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, membuang
sampah dan limbah di sungai atau sumur yang airnya tidak mengalir dan
sejenisnya, dan Islam sangat menekankan Kesucian atau Al-thaharah, yaitu
kebersihan atau kesucian lahir dan batin. Dengan hidup bersih, maka kesehatan
akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut sendiri, penyakit
sering kali berasal dari lingkungan yang kotor.
B. Rumusan Masalah
a. Apa hubungan agama dan kesehatan ?
b. Apa manfaat agama dalam kesehatan ?
c. Bagaimana cara
menjaga kesehatan dalam konteks islam ?
a. Mengetahui hubungan agama dan kesehatan.
b. Mengetahui manfaat agama dalam kesehatan.
c. Mengetahui cara Menjaga Kesehatan Dalam
Konteks Islam.
BAB II
Isi dan Pembahasan
A. Kesehatan Menurut Konsepsi Islam
Islam merupakan
agama yang sangat sempurna, islam berbeda dengan agama yang datang sebelumnya.
Islam datang sebagai agama untuk kepentingan duniawi dan ukhrawi secara
menyeluruh. Tidak terbatas jalur hubungan antara hamba dengan Tuhannya
(horisontal) saja tetapi Islam juga mengatur hubungan secara vertikal. Islam
sangat memperhatikan kondisi kesehatan sehingga dalam Al Quran dan Hadits
ditemui banyak referensi tentang sehat. Misalnya Hadits Bukhari yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda. “Dua nikmat yang sering
tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan dan waktu luang.”
Kosa
kata “sehat wal afiat” dalam Bahasa Indonesia mengacu pada kondisi
ragawi dan bagian-bagiannya yang terbebas dari virus penyakit. Sehat Wal Afiat
ini dapat diartikan sebagai kesehatan pada segi fisik, segi mental maupun
kesehatan masyarakat.
Sesuai dengan Sunnah
Nabi inilah maka umat Islam diajarkan untuk senantiasa mensyukuri nikmat
kesehatan yang diberikan oleh Allah SWT. Bahkan bisa dikatakan Kesehatan adalah
nikmat Allah SWT yang terbesar yang harus diterima manusia dengan rasa syukur.
Bentuk syukur terhadap nikmat Allah karena telah diberi nikmat kesehatan adalah
senantiasa menjaga kesehatan. Firman Allah dalam Al Quran, “Dan (ingatlah
juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Surah Ibrahim [14]:7).
Berdasarkan Hadis
Nabi yang diriwayatkan oleh Jabir dari Nabi SAW bersabda: Setiap penyakit
pasti ada obatnya, apabila obatnya itu digunakan untuk mengobatinya, maka dapat
memperoleh kesembuhan atas izin Allah SWT (HR. Muslim). Bahkan Allah
SWT tidak akan menurunkan penyakit kecuali juga menurunkan obatnya, sebagaimana
hadis yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah RA dari Nabi SAW bersabda: Allah SWT tidak menurunkan sakit,
kecuali juga menurunkan obatnya (HR
Bukhari).
Menurut Aswadi
Syuhadak dari UIN Sunan Ampel Surabaya, indikasi sakit, sembuh dan sehat dalam
bahasa Al-Qur’an, secara berurutan dapat didasarkan pada kata maradl, syifa’
dan salim. Kata maradl dan syifa’ secara berdampingan
diungkapkan
(QS.al-Syu`ara’ [26/47]: 80 ) يَشْفِينِ وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ
“Apabila aku
sakit, Dialah yang menyembuhkan aku“.
Pada
ayat ini tampak dengan jelas bahwa term sakit-maradl dikaitkan dengan
manusia, sedangkan syifa’ maupun kesembuhan yang diberikan pada manusia
adalah disandarkan pada Allah SWT. Kandungan makna demikian ini juga
mengantarkan pada sebuah pemahaman bahwa setiap ada penyakit pasti ada obatnya,
dan apabila obatnya itu sesuai penyakitnya akan memperoleh kesembuhan, dan
kesembuhannya itu adalah atas izin dari Allah SWT.
Kata salim, dapat
dijadikan rujukan bahwa makna kesehatan
menunjukkan kebersihan dan kesucian dalam diri manusia, baik jasmani maupun
ruhani, lahir maupun batin, baik tauhid rububiyah (insaniyah)
maupun uluhiyah (ilahiyah) sejak dari awal kehidupan hingga di
hari kebangkitan. Istilah kesehatan jasmani dalam kajian ini lebih difokuskan
pada perilaku amal shalih dan bukan sekedar berorientasi pada bentuk jasadiyah,
badaniyah maupun harta kekakayaan, tetapi sekali lagi bahwa kesehatan
jasmani di sini lebih mengarah pada amal perbuatan yang didasarkan pada
nilai-nilai ruhaniyah uluhiyah maupun rububiyyah.
Kesehatan amaliyah
inilah yang dapat bertahan hingga hari kebangkitan. Sedangkan kesehatan jasadiyah,
badaniyah maupun ekonomi dapat dipahami sebagai raga, alat atau media yang
dapat dimanfaatkan dalam mencapai kebersihan amal dengan melalui pertimbangan
tauhid rububiyah maupun uluhiyah.
Dalam konteks
masyarakat muslim modern, masalah kesehatan telah menjadi urusan publik maka
terkait dengan kebijakan negara. Upaya mewujudkan perilaku sehat warga
masyarakat dalam perspektif kebijakan kesehatan antara lain: kebijakan
penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit;
kebijakan peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan
status sosial ekonomi masyarakat; kebijakan peningkatan upaya kesehatan
lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup;
Kebijakan dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui upaya peningkatan
pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan
anak; dan kebijakan peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.
Beberapa bahasan kesehatan masyarakat dakam perspektif islam akan dibahas
dibagian selanjutnya.
B. Hubungan Agama Dan Kesehatan
Fisik
Secara teoritis ada
dua kemungkinan pola hubungan antara agama dan kesehatan, yaitu
1. Saling berlawanan
2. Saling mendukung
1.
Pola Hubungan Saling
Berlawanan.
Agama dan kesehatan potensial muncul sebagai dua bidang kehidupan
yang saling berlawanan atau setidaknya tema kesehatan tersebut masih menjadi
wacana prokontra.
Dalam
batasan tertentu, hal ini menunjukkan bahwa apa yangdianjurkan dalam bidang
kesehatan tidak selaras dengan apayang dianjurkan dalam agama
Misalnya
mengenai terapi dengan urine, pengobatan dengan hal yang memabukkan atau
pencegahan HIV/AIDS melalui kondom.
Dalam
konteks ini, urine menurut ajaran islam adalah sesuatu hal yang najis. Oleh
karena itu, terapi kesehatan dengan menggunakan urine sesungguhnya merupakan
hal yang bertentangan. Begitu pula pengobatan dengan menggunakan barang atau
benda-benda yang diharamkan misalnya alkohol.
Promosi tentang penggunaan kondom untuk menghindarkan diri
dari sebaran HIV/AIDS merupakan suatu program yang memiliki irisan moral dengan
Agama. Program ini dapat diapresiasikan oleh kalangan agama sebagai kebijakan
yang membuka peluang perilaku pergaulan beba satau scrimplisit kebijakan itu
seakan berbunyi “bolehkan free sex asalkan pakai kondom”
2.
Pola Hubungan Mendukung.
Agama dan ilmu
pengetahuan kesehatan memiliki potensi salingmendukung. Orang yang akan
melaksanakan ibadah haji membutuhkan peran tenagamedis untuk melakukan general
check up supaya kegiatan ibadah hajidapat berjalan lancar.
Tradisi puasa atau
diet merupakan salah satu terapi yang telah diakui oleh kalangan medis dalam
meningkatkan kesehatan. Itu ajaran agama sejatinya memiliki potensi untuk
memberikan dukungan terhadap kesehatan.
Kesehatan
Mental dan Fisik Menurut Pandangan Islam
Kesehatan mental
merupakan terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik neurosis
maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial). Islam sendiri
menagajarkan yang tersebut dalam Al-Quran banyak dibicarakan tentang penyakit jiwa. Mereka
yang lemah iman dinilai oleh Al-Quran sebagai orang yang
memiliki penyakit di dalam dadanya.
Dari hadis-hadis
Nabi diperoleh petunjuk,
bahwa sebagian kompleks kejiwaan
tercipta pada saat janin masih berada di perut ibu, atau bahkan pada
saat hubungan seks
(pertemuan sperma dan ovum),
demikian juga ketika
bayi masih dalam buaian.
Karena
itu, Islam memerintahkan kepada para ibu dan bapak agar menciptakan suasana tenang, dan mengamalkan ajaran agama
pada saat bayi berada dalam
kandungan, sebagaimana memerintahkan kepada para
orang-tua untuk memperlakukan anak-anak mereka secara wajar.
Seperti
diungkapkan oleh beberapa pakar
ilmu jiwa, sebagian kompleks kejiwaan yang diderita orang dewasa, dapat
diketahui penyebab utamanya pada perlakuan
yang diterimanya sebelum dewasa.
Dalam Al-Quran
tidak kurang sebelas kali disebut
istilah fi qulubihim maradh, Kata qalb atau qulub dipahami
dalam dua makna, yaitu akal dan
hati. Sedang kata maradh biasa diartikan sebagai penyakit. Secara
rinci pakar bahasa
Ibnu Faris mendefinisikan kata tersebut
sebagai “segala sesuatu yang mengakibatkan manusia melampaui
batas keseimbangan/kewajaran dan mengantar
kepada terganggunya fisik, mental,
bahkan kepada tidak sempurnanya amal seseorang.”
Terlampauinya batas
kesimbangan tersebut dapat berbentuk gerak ke arah berlebihan, dan dapat pula
ke arah kekurangan. Dari sini dapat dikatakan bahwa Al-Quran memperkenalkan
adanya penyakit-penyakit yang menimpa hati dan yang menimpa akal.
Penyakit-penyakit
akal yang mengarah pada bentuk berlebihan disebabkan oleh kelicikan, sedangkan
kurangnya pendidikan merupakan penyebab dari kekurangan. Karena kurangnya
pendidikan akan membawanya kea arah ketidaktahuan baik yang disadari maupun
tidak. Seseorang yang tidak
tahu serta tidak
menyadari ketidaktahuannya pada
hakikatnya menderita penyakit
akal berganda. Penyakit akal berupa ketidaktahuan mengantarkan
penderitanya pada keraguan dan kebimbangan.
Penyakit-penyakit kejiwaan
pun beraneka ragam
dan bertingkat-tingkat. Sikap angkuh,
benci, dendam, fanatisme, loba, dan kikir yang
antara lain disebabkan karena
bentuk keberlebihan seseorang. Sedangkan
rasa takut, cemas, pesimisme, rendah
diri dan lain-lain
adalah karena kekurangannya.
Yang akan memperoleh
keberuntungan di hari
kemudian adalah mereka yang terbebas dari penyakit-penyakit
tersebut, seperti bunyi firman Allah dalam surat Al-Syu’ara’ (26): 88-89:
“Pada
hari (akhirat) harta dan anak-anak tidak berguna (tetapi yang berguna tiada
lain) kecuali yang datang kepada Allah dengan hati yang sehat.”
Islam
mendorong manusia agar memiliki kalbu
yang sehat dari segala
macam penyakit dengan jalan
bertobat, dan mendekatkan diri kepada Tuhan, karena:
“Sesungguhnya dengan mengingat Allah jiwa akan memperoleh
ketenangan”
(QS Al-Ra’d [13]: 28).
2.
Ayat-ayat alquran yang menjelaskan kesehatan mental
Di dalam Al-Qur’an
sebagai dasar dan sumber ajaran islam banyak ditemui ayat-ayat yang berhubungan
dengan ketenangan dan kebahagiaan jiwa sebagai hal yang prinsipil dalam
kesehatan mental.
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang
beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan
mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan
(jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-kitab dan al-hikmah. Dan
sesungguhnya sebelum (keadaan nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam
kesesatan yang nyata.” (Q.S. 3: 164)
Diterangkan pula bahwa Allah mensifati diriNya bahwa Dia-lah
Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Bijaksana yang dapat memberikan ketenangan jiwa
ke dalam hati orang yang beriman dalam surat Al-Fath yang artinya:
“
Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin
supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).
Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana. “
Surat
Yunus ayat 57
Artinya:
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit- penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Surat
Al-Syu’ara [26]: 88-89
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ(88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ(89)
“(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak
berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”
Kesehatan fisik
merupakan suatu bentuk keserasian yang sempurna antara bermacam-macam
fungsi jasmani disertai dengan kemampuan untuk menghadapi kesukaran-kesukaran
yang biasa, yang terdapat dalam lingkungan, disamping secara positif merasa
gesit, kuat dan semangat.
Majelis Ulama Indonesia (MUI), misalnya, dalam Musyawarah
Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai “Ketahanan jasmaniah,
ruhaniah, dan sosial yang dimiliki manusia, sebagai karunia Allah yang wajib
disyukuri dengan mengamalkan (tuntunan-Nya), dan memelihara serta
mengembangkannya.”
Memang
banyak sekali tuntunan agama yang merujuk kepada ketiga jenis kesehatan itu.
Dalam konteks kesehatan fisik, misalnya ditemukan sabda Nabi Muhammad saw.:
Dari
‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash dia berkata bahwa Rasulullah saw telah bertanya
(kepadaku): “Benarkah kamu selalu berpuasa di siang hari dan dan selalu berjaga
di malam hari?” Aku pun menjawab: “ya (benar) ya Rasulullah.”Rasulullah saw pun
lalu bersabda: “Jangan kau lakukan semua itu. Berpuasalah dan berbukalah kamu,
berjagalah dan tidurlah kamu, sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu,
matamu mempunyai hak atas dirimu, dan isterimu pun mempunyai hak atas dirimu.”
(Hadis Riwayat al-Bukhari dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash)
Demikian Nabi Saw. menegur beberapa sahabatnya yang
bermaksud melampaui batas dalam beribadah, sehingga kebutuhan jasmaniahnya
terabaikan dan kesehatannya terganggu. Pembicaraan literatur keagamaan tentang
kesehatan fisik, dimulai dengan meletakkan prinsip: “Pencegahan lebih baik
daripada pengobatan.”
Karena itu dalam konteks kesehatan ditemukan
sekian banyak petunjuk Kitab Suci dan Sunah Nabi saw. yang pada dasarnya
mengarah pada upaya pencegahan.
Salah
satu sifat manusia yang secara tegas dicintai Allah adalah orang yang menjaga
kebersihan. Kebersihan dikaitkan dengan tobat (taubah) seperti firman Allah:
“Mereka
bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah kotoran”. Oleh
sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan
janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci,
maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri.” (QS al-Baqarah [2]: 222)
4.
Lingkungan Menurut Konsepsi Islam
Melalui Kitab Suci Al-Quran,
Allah telah memberikan informasi spiritual kepada manusia untuk bersikap ramah
terhadap lingkungan. Informasi tersebut memberikan sinyalamen bahwa manusia
harus selalu menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak menjadi rusak,
tercemar bahkan menjadi punah, sebab apa yang Allah berikan kepada manusia
semata-mata merupakan suatu amanah. Islam adalah agama yang mengajarkan kepada
umatnya untuk bersikap ramah lngkungan. Sikap ramah lingkungan yang diajarkan
oleh agama Islam kepada manusia dapat dirinci sebagai berikut :
1. Agar manusia menjadi pelaku aktif dalam
mengolah lingkungan serta melestarikannya
Di
dalam al-Quran surat Ar Ruum ayat 9 Allaah swt berfirman : Dan apakah mereka
tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat
(yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebih
kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya
lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada
mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah
sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang
berlaku zalim kepada diri sendiri.
Pesan yang
disampaikan dalam surat Ar Ruum ayat 9 di atas menggambarkan agar manusia tidak
mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan yang dikhawatirkan
terjadinya kerusakan serta kepunahan sumber daya alam, sehingga tidak
memberikan sisa sedikitpun untuk generasi mendatang. Untuk itu Islam mewajibkan
agar manusia menjadi pelaku aktif dalam mengolah lingkungan serta
melestarikannya.Mengolah serta melestarikan lingkungan tercermin secara
sederhana dari tempat tinggal (rumah) seorang muslim. Rasulullah SAW menegaskan
dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani :Dari Abu Hurairah :
jagalah kebersihan dengan segala usaha yang mampu kamu lakukan. Sesungguhnya
Allah menegakkan Islam di atas prinsip kebersihan. Dan tidak akan masuk syurga,
kecuali orang-orang yang bersih. (HR. Thabrani). Dari Hadits di atas memberikan
pengertian bahwa manusia tidak boleh kikir untuk membiayai diri dan lingkungan
secara wajar untuk menjaga kebersihan agar kesehatan diri dan
keluarga/masyarakat kita terpelihara.Demikian pula, mengusahakan penghijauan di
sekitar tempat tinggal dengan menanamkan pepohonan yang bermanfaat untuk
kepentingan ekonomi dan kesehatan, disamping juga dapat memelihara peredaran
udara yang kita hisap agar selalu bersih, bebas dari pencemaran.Dalam sebuah
Hadits disebutkan :Tiga hal yang menjernihkan pandangan, yaitu menyaksikan
pandangan pada yang hijau lagi asri, dan pada air yang mengalir serta pada
wajah yang rupawan (HR. Ahmad)
2. Agar manusia tidak berbuat kerusakan
terhadap lingkungan
Di dalam surat Ar
Ruum ayat 41 Allah SWT memperingatkan bahwa terjadinya kerusakan di darat dan
di laut akibat ulah manusia. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar).
Serta
surat Al Qashash ayat 77 menjelaskan sebagai berikut :Dan carilah pada apa yang
telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan. Kedua Firman Allah SWT ini menekankan agar manusia
berlaku ramah terhadap lingkungan (environmental friendly) dan tidak berbuat
kerusakan di muka bumi ini.
Dalam Hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa
Nabi pernah bersabda :Hati-hatilah terhadap dua macam kutukan; sahabat yang
mendengar bertanya : Apakah dua hal itu ya Rasulullah ? Nabi menjawab : yaitu
orang yang membuang hajat ditengah jalan atau di tempat orang yang berteduh. Di
dalam Hadits lainnya ditambah dengan membuang hajat di tempat sumber air. Dari
keterangan di atas, jelaslah aturan-aturan agama Islam yang menganjurkan untuk
menjaga kebersihan dan lingkungan. Semua larangan tersebut dimaksudkan untuk
mencegah agar tidak mencelakakan orang lain, sehingga terhindar dari musibah
yang menimpahnya.Islam memberikan panduan yang cukup jelas bahwa sumber daya
alam merupakan daya dukung bagi kehidupan manusia, sebab fakta spritual
menunjukkan bahwa terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor, serta
bencana alam lainnya lebih banyak didominasi oleh aktifitas manusia. Allah SWT
Telah memberikan fasilitas daya dukung lingkungan bagi kehidupan manusia.
3. Agar manusia selalu membiasakan diri
bersikap ramah terhadap lingkungan
Di
dalam Surat Huud ayat 117, Allah SWT berfirman : Artinya : Dan Tuhanmu
sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya
orang-orang yang berbuat kebaikan. Spritual yang terjadi selama ini membuktikan
bahwa Surat Huud ayat 117 benar-benar terbukti. Perhatikan bencana alam banjir
di Jakarta, tanah longsor yang di daerah-daerah di Jawa Tengah, tumpukan sampah
dimana-mana, polusi udara yang tidak terkendali, serta bencana alam di daerah
atau di negara lain membuktikan bahwa Allah tidak akan membinasakan
negeri-negeri secara zalim, melainkan penduduknya terdiri dari orang-orang yang
tidak berbuat kebaikan terhadap lingkungan.
Dalam suatu kisah
diriwayatkan, ada seorang penghuni surga. Ketika ditanyakan kepadanya perbuatan
apakah yang dilakukannya ketika di dunia hingga ia menjadi penghuni surga?. Dia
menjawab bahwa selagi di dunia, ia pernah menanam sebuah pohon. Dengan sabar
dan tulus, pohon itu dipeliharanya hingga tumbuh subur dan besar. Menyadari
akan keadaannya yang miskin ia teringat bunyi sebuah hadits Nabi, Tidak seorang
muslim yang menanam tanaman atau menyemaikan tumbuh-tumbuhan, kemudian buah
atau hasilnya dimakan manusia atau burung, melainkan yang demikian itu adalah
shodaqoh baginya. Didorong keinginan untuk bersedekah, maka ia biarkan orang
berteduh di bawahnya, dan diikhlaskannya manusia dan burung memakan buahnya.
Sampai ia meninggal pohon itu masih berdiri hingga setiap orang (musafir) yang
lewat dapat istirahat berteduh dan memetik buahnya untuk dimakan atau sebagai
bekal perjalanan. Burung pun ikut menikmatinya.
Riwayat tersebut
memberikan nilai yang sangat berharga sebagai bahan kontemplasi, artinya dengan
adanya kepedulian terhadap lingkungan memberikan dua pahala sekaligus, yakni
pahala surga dunia berupa hidup bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang
bersih, indah dan hijau, dan pahala surga akhirat kelak di kemudian hari.Untuk
mendapatkan dua pahala tersebut seorang manusia harus peduli terhadap
lingkungan, apalagi manusia telah diangkat oleh Allah sebagai khalifah. Hal ini
dapat dilihat pada surat Al-Baqarah ayat 30 berikut : Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Kekhalifahan menuntut manusia untuk
memelihara, membimbing dan mengarahkan segala sesuatu agar mencapai maksud dan
tujuan penciptaanNya.
Al-Quran tidak
mengenal istilah penaklukan alam karena secara tegas Al-Quran menyatakan bahwa
yang menaklukan alam untuk manusia adalah Allah. Secara tegas pula seorang
muslim diajarkan untuk mengakui bahwa ia tidak mempunyai kekuasaan untuk
menundukkan sesuatu kecuali dengan penundukan Allah.
C. Manfaat Agama Dalam
Kesehatan
Agama sangat berperan
penting dalam bidang kesehatan. Berbagai macam manfaat agama dalam kesehatan,
diantaranya yaitu:
1. Puasa
Puasa
adalah sebuah ujian bagi semua umat muslim, di dalamnya terkandung banyak
pelajaran yang bisa kita ambil. Puasa tidak saja merupakan sebuah kewajiban
yang mengharuskan kita menahan dari waktu imsak hingga maghrib, tetapi tentu
ada manfaat lain yang bisa anda dapat dalam
menjalan ibadah puasa, Beberapa hal yang bisa anda dapatkan dalam
berpuasa adalah:
a. Puasa dapat menurunkan berat badan anda. Dengan puasa tentu saja kita tidak
akan makan dan minum selama hampir 12 jam. Dalam waktu itu, tentu saja tidak
ada pasokan energi yang masuk dalam diri kita dan tentunya pasti kita akan
merasakan lapar dan dahaga. Kemudian, jika hal ini terjadi, pasti tubuh kita
akan mencari sumber energi lain berupa lemak dalam diri kita. Hal inilah yang
menyebabkan berat badan tubuh kita turun sekitar 4-5 kg selama bulan ramadhan.
Puasa juga merupakan sarana yang baik bagi anda yang memiliki masalah dengan
berat badan, tetapi belum dapat menemukan cara yang tepat.
b. Puasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Pada saat kita berpuasa beberapa
organ dalam tubuh kita dapat beristirahat sehingga metabolisme dalam tubuh pun
tidak seaktif di bulan yang lain. Hal ini tentu saja menambah daya tahan sistem
imun kita karena puasa akan mengurangi produksi senyawa oksigen yang bersifat
racun yang dapat membahayakan tubuh danmembuangnya.
c. Puasa dapat mencegah diri dari
stroke.Hal ini terjadi karena puasa dapat memperbaiki kadar kolesterol darah.
Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan
HDL (high density lipoprotein atau kolestrol baik) dan menurunkan lemak
trigliserol (pembentuk kolesterol LDL -low density lipoprotein- yang merusak
kesehatan atau kolestrol jahat) sehingga memiliki peluang yang lebih kecil
untuk terkena stroke.
d. Puasa dapat menjaga Kadar Gula Dalam Darah. Puasa sangatlah bagus untuk
menurunkan kadar gula dalam darah. Mengapa? Karena dengan berpuasa, kita
mengistirahatkan kelenjar pankreas. Kelenjar pankreas berfungsi dalam
pengaturan insulin. Hal inilah mengapa puasa sering digunakan sebagai obat
mujarab menghalau penyakit akibat seperti diabetes yang diakibatkan kadar gula
dalam darah.
e. Puasa dapat mengistirahatkan alat pencernaan. Dengan berpuasa maka kita
tentu tidak makan dan minum sehingga apa alat pencernaan kita bisa istirahat
sehingga dapat mengurangi penyakit pencernaan seperi kanker usus atau sakit
lambung.
2.
Wudhu
Manfaat secara umum
Kulit merupakan organ
yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi
tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh,
fungsi ekskresi ( tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori
) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan
secara tekanan.
Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat
keasaman) dan kelembaban.
Bersuci merupakan
salah satu metode menjaga kestabilan
tersebut khususnya kelembaban kulit.
Kalau kulit sering kering akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit terutama
mudah terinfeksi kuman. Dengan bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan
pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan
dengan dunia luar (pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga). Seperti kita
ketahui kulit merupakan tempat berkembangnya banya kuman dan flora normal,
diantaranya Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus
pyogenes, Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit). Begitu juga dengan rongga
hidung terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit pneumoni paru),
Neisseria sp, Hemophilus sp.
Seorang
ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali melakukan operasi
sebagai proses sterilisasi dari kuman. Cara ini baru dikenal abad
ke-20,sebagaimana kita tahu jepang membutuhkan 100 tahun untuk membiasakan cuci
tangan, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu.
b.
Keutamaan Berkumur –kumur
Berkumur –kumur
berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa
makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak
dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya akan menjadi
mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan
lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan
mulut.
Penelitian modern
membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan
menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan
menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan.
Manfaat berkumur lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot
wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui
oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan
menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang
tenang.
c. Istinsyaq
Istinsyaq berarti
menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan
bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir
hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman.Selama ini kita ketahui
selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan. Dengan
istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat
dicegah.
Penelitian ilmu
modern yang dilakukan oleh tim kedokteran Universitas Aleksandria membuktikan
bahwa kebanyakan orang yg berwudhu secara kontinyu, maka hidung mereka bersih
dan bebas dari debu, bakteri dan mikroba. Tidak diragukan lagi bahwa lubang
hidung merupakan tempat yg rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan
membasuh hidung secara kontinyu den melakukan istinsyaq (memasukan dan
mengeluarkan air ke dan dari hidung di saat berwudhu), maka lubang hidung
menjadi bersih dan terbebas dari radang dan bakteri, dan ini mencerminkan
kesehatan tubuh secara keseluruhan. Proses ini dapat menjaga manusia akan
bahaya pemindahan mikroba dari hidung ke anggota tubuh yg lain
d.
Membasuh Wajah dan Kedua Telapak Tangan
Membasuh wajah dan
kedua telapak tangan sampai ke siku memiliki manfaat yang sangat besar dalam
menghilangkan debu dan mikroba, lebih dari membasuh hidung. Membasuh wajah dan
kedua telapak tangan sanpai ke siku juga daat menghilangkan keringat dan
permukaan kulit dan membersihkan kulit dari lemak yg dipartisi oleh kelenjar
kulit, dan ini biasanya menjadi tempat yg ideal untuk berkembang biaknya
bakteri.
Begitu
pula dengan pembersihan telinga sampai dengan pensucian kaki beserta telapak
kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi cacing yang
masih menjadi masalah terbesar di negara kita
e.
Membasuh Kedua Telapak Kaki
Membasuh
kedua telapak kaki dengan memijat secara baik danpat mendatangkan perasaan
tenang dan nyaman, karena telapak kaki merupakan cerminan seluruh perangkat
tubuh. Orang yang berwudhu seakan-akan memijat seluruh tubuhnya satu-persatu,
padahal ia hanya membasuh kedua telapak kakinya dengan air dan memijatnya
dengan baik. Ini merupakan salah satu rahasia timbulnya perasaan tenang dan
nyaman yang dirasakan oleh seorang muslim setelah berwudhu
3.
Shalat
setiap
gerakan-gerakan shalat mempunyai arti khusus bagi kesehatan dan punya pengaruh pada
bagian-bagian tubuh seperti kaki, ruas tulang punggung, otak, lambung, rongga
dada, pangkal paha, leher, dll. Berikut adalah ringkasan yang bermanfaat untuk
mengetahui tentang daya penyembuhan di balik pelaksanaan sholat sebagai
aktivitas spiritual.
1. Berdiri tegak dalam sholat.
Gerakan-gerakan
sholat bila dilakukan dengan benar, selain menjadi latihan yang menyehatkan
juga mampu mencegah dan meyembuhkan berbagai macam penyakit. Hembing menemukan bahwa berdiri
tegak pada waktu sholat membuat seluruh saraf menjadi satu titik pusat pada
otak, jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang pungggung lurus dan bekerja
secara normal, kedua kaki yang tegak lurus pada posisi aku puntur, sangat
bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh.
2. Rukuk
Rukuk juga sangat
baik untuk menghindari penyakit yang menyerang ruas tulang belakang yang
terdiri dari tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan ruas tulang
tungging. Dengan melakukan rukuk, kita telah menarik, menggerakan dan
mengendurkan saraf-saraf yang berada di otak, punggung dan lain-lain. Bayangkan
bila kita menjalankan sholat lima waktu yang berjumlah 17 rakaat sehari
semalam. Kalau rakaat kita rukuk satu kali, berarti kita melakukan gerakan ini
sebanyak 17 kali.
3. Sujud
Belum lagi gerakan sujud yang setiap rakaat dua kali hingga
junlahnya sehari 34 kali. Bersujud dengan meletakan jari-jari tangan di depan
lutut membuat semua otot berkontraksi. Gerakan ini bukan saja membuat otot-otot
itu akan menjadi besar dan kuat, tetapi juga membuat pembuluh darah dan
urat-urat getah bening terpijat dan terurut. Posisi sujud ini juga sangat membantu
kerja jantung dan menghindari mengerutnya dinding-dinding pembuluh darah.
4. Duduk tasyahud
Duduk tasyahud akhir atau
tawaruk adalah salah satu anugerah Allah yang patut kita syukuri, karena
sikap itu merupakan penyembuhan penyakit tanpa obat dan tanpa operasi. Posisi
duduk dengan mengangkat kaki kanan dan menghadap jari-jari ke arah kiblat ini,
secara otomatis memijat pusat-pusat daerah otak, ruas tulang punggung teratas,
mata, otot-otot bahu, dan banyak lagi terdapat pada ujung kaki. Untuk laki-laki
sikap duduk ini luar biasa manfaatnya, terutama untuk kesehatan dan kekuatan
organ seks.
5. Salam
Bahkan, gerakan salam
akhir, berpaling ke kanan dan ke kiri pun, menurut penelitian Hembing punya
manfaat besar karena gerakan ini sangat bermanfaat membantu menguatkan
otot-otot leher dan kepala. Setiap mukmin pasti bisa merasakan itu, bila ia
menjalankan sholat dengan benar. Tubuh akan terasa lebih segar, sendi-sendi dan
otot akan terasa lebih kendur, dan otak juga mempu kembali berfikir dengan
terang. Hanya saja, manfaat itu ada yang bisa merasakannya dengan sadar, ada
juga yang tak disadari. Tapi harus diingat, sholat adalah ibadah agama bukan
olahraga.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Dalam
Islam seseorang dikatakan sehat jika memenuhi tiga unsur yaitu sehat jasmani,
sehat rohani dan sehat sosial
2. Beberapa
tokoh muslim dalam ilmu kesehatan adalah Hunain Ibnu Ishaq, Abu Bakar Muhammad
ibnu Zakaria Ar Razi, Ibnu Sina, Abu Mawar Abdul Malik ibnu Abil ‘Ala Ibnu
Zuhur
3. Menjaga
Kesehatan fisik dengan pola hidup sehat
dan olah raga yang teratur, Menjaga kesehatan rohani dengan senantiasa
mengingat Allah, menjalankan perintah dan menjauhi segala laranganya sehingga
kita mempunyai jiwa yang sehat ( Qolbun Salim ). Menjaga kesehatan sosial
dengan selalu menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan sekitar
sehingga mendatangkan muamalah (saling menguntungkan )
Mengingat didalam
Islam sangat memprioritaskan kesehatan baik secara jasmani, rohani dan sosial,
maka hendaknya kita sebagai umat muslim selalu menjaga pola hidup dan
berolahraga, menjaga lingkungan,
senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan bersosialisasi dengan
masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Q.S
Al Baqarah : 168
Mufid,
Ahmad Syafi’i. dkk. 2000. Pendidikan Agama Islam Edisi 2.Jakarta: Yudhistira
http.www//cara_sehat_islami.com Download tgl 30 Nov 2011, jam 14.00 Wita
Nata,
Abudin. 2004. Perspektif Islam Tentang Pendidikan Kedokteran Paradigma Sehat
Al-jauiziyah,
Ibn Al-qayim.1999. Terapi Penyakit Dengan Alqur’an dan As-sunah. Jakarta:
Pustaka Amani
Q.S.
Al-Ra’d : 28
Sakit
dalam Islam,Etika Kedokteran Islam Dan Kewajiban Daftar Muslim Terhadap
Penderita Penyakit. Jakarta: UIN
Lomenta,
Benjamin. 1989. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan. Bandung : EGC