MAKALA
MASA SENIUM
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Dasar dan Biologi Perkembangan
Dosen
Pengampu Lenna Maydianasari,S.ST, M.P.H
Disusun
Oleh :
Kelompok 6
Kelas
A13.1
WIDI YANTI : 16150143
ENDAH LESTARI : 16150020
LISTIYO NATARICI : 16150017
MIFTACH NUR KHOIRRIYAH : 16150035
INDRA WATI SANDRA M : 16150002
MONITA : 16150041
JULIANTI : 16150012
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
PRODI
D-III KEBIDANAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
SEMESTER
GANJIL
2016/2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas rahmat hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan
luas untuk memahami tentang masa senium pada wanita. Selain itu penyusun berharap tulisan ini dapat menjadi dasar pengantar
dan pemenuhan materi perkuliahan.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
sangat membangun, penulis mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga
tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan
tulisan ini. Semoga Allah SWT memberkati kita semua.
Yogyakarta, November
2016
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................ 1
B. Tujuan...................................................................................................... 1
BAB
II TINJAUAN TEORI
A. Masa Senium........................................................................................... 2
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................. 4
B. Saran........................................................................................................... 4
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................... iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Masa perkembangan
anatomi dan fisiologi wanita normal melalui enam tahapan yaitu masa pubertas,
masa reproduksi, masa klimakterium damonoupouse serta masa senium. Masa
reproduksi merupakan masa terpenting dalam kehidupan wanita. Haid pada masa ini
paling teratur dan bermakna untuk kemungkinan kehamilan. Menjelang berakhirnya
masa reproduksi ini disebut dengan masa klimakterium yang merupakan masa
peralihan dari masa reproduksi ke masa senium . masa ini berlangsung beberapa
tahun sebelum dan sesudah monopouse.Kehidupan manusia dimulai sejak konsepsi
hingga mennjelang akhir hayat dan ini merupakan proses yang berkesinambungan
serta tiada terbatas. Begitupun kehidupan seorang perempuan. Segera setelah di
lahirkan, secara fisiologis menjadi lebih tua. Dengan bertambahnya usia maka
jaringan- jaringan dan sel- sel tua, sebagian mengalami regenerasi, tetapi
sebagian lagi akan mati. Dilihat dari sudut pandang tersebut, maka psikologi
perkembangan juga dapat disebut sebagai psikologi orang menjadi tua. Bagi
sebagian orang, wanita menganggap masa menopause merupakan masa yang
menakutkan, tetapi sebagian lainnya dapat melalui masa ini dengan mulus. Bagi
orang yang merasa masa ini menakutkan akan membutuhkan pendamping yang mengerti
dan paham tentang kondisi dan permasalahan mereka.
B. Tujuan
a. Mahasiswamengetahuipengertianmasasenium
b. Mahasiswamengetahuigangguanpadamasasenium
c. Mahasiswa mengetahui cara meningkatkan
kualitas hidup sesudah masa reproduksi
1
BAB
II
LANDASAN
TEORI
a)
MASA
SENIUM
1. Pengertian
Senium adalah masa sesudah
pasca menoupose, ketika telah tercapai keseimbangan baru dalam kehidupan
wanita, sehingga tidak ada lagi gangguan vegetative maupun psikis. Gejala
oesteoporosis karena tulang tipis dan keropos mudah terjadi patah tulang
terutama tulang paha.ketika individu telah mampu menyesuaikan
dengan kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan fisik antara usia 65
tahun. Beberapa wanita juga mengalami berbagai gejala karena perubahan
keseimbangan hormon. Bagian- bagian tubuh dapat mulai menua dengan jelas,
tetapi kebanyakan wanita seharusnya tetap aktif secara fisik, mental, dan
seksual sesudah menopause seperti sebelumnya. Menopause mulai pada umur yang
berbeda pada orang-orang yang berbeda umur yang umum adalah sekitar 50 tahun,
meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada umur 30-an, sementara
wanita-wanita lain mulainya menopause tertunda sampai umur 50-an.
2. Gangguan Pada Masa
Senium
a) Osteoporosis
Osteoporosis terutama terjadi pada
tulang belakang dan daerah dada sehingga dapat ditandai oleh berkurangnya
tinggi badan dan kifosis. Akibat menurunnya densitas mineral tulang,
osteoporosis merupakan faktor resiko terjadinya fraktur, terutama di
pergelanngan tangan, vertebra, dan daerah femor. Gejala nyeri tulangpasca menopouse
harus dipikirkan, karena mungkin akibat osteoporosis
b) Atrofi
Mukosa Vagina
Kekurangan esterogen sebabkan atrofi
epitel vagina, sehingga menjadi kurang elastis, kering, rugae menghilang, warna
pucat, tipis, sehingga resiko infeksi vagina meningkat. Selain itu, terjadi
prolapsus, inkontinensia urin, dan nokturia.
c) Sistitis
dan uretritis
Jika timbul sistitis dan uretritis
akibat atrofi, maka gejal-gejalanya adalah rasa ingin berkemih dan nyeri ketika
berkemih tampa adanya piuria. Uretritisbisa menyebabkan kerunkula uretra.Tetapi
dengan pemberian esterogen; jika ada karunkula uretra, terapi lokal bermamfaat
3. Peningkatan Kualitas
Hidup Sesudah Masa Reproduksi
Harapan hidup perempuan indonesia
sekitar 67 tahun, yakni 20 tahunsetelah masa reproduksi, dengan dihadapkan pada
pola penyakit yang khas klimakterium dan senium, seperti osteoporosis, kangker
alat reproduksi, penyakit jantung, dan kardiovaskular, dan infeksi saluran
kemih.
2
Jumlah
penduduk yang berusia diatas 60 tahun di perkirakan 8 % perempuan lebih banyak
dari lelaki, maka dari itu selai memperhatikan kesehatan reproduksi, perlu pula
mengella pasca reproduksi. Dalam menunjang kesehatan pasca
reproduksi, tetap di perlukan evaluasi kesehatan secara berkala.
Pemeriksaan
kesehatan yang direkomendasikan pada usia 46-65 tahun meliputi anamnesis
lengkap dan pemeriksaan fisik, yang difokuskan pada daerah yang mengalami
transisi saat menoupouse seperti sistem neuroendokrin dan traktus genitouria.
Gejala yang timbul adalah seperti semburan panas, gangguan tidur, mood dan
memory perubahan kulit dan rambut, inkontinensia urin, disparenia, dan fungsi
seksual.
Pemeriksaan
fisik: indeks masa tubuh perbandingan lingkar pinggang dan pinggul, tekanan
darah pemeriksaa kulit, gondok, buah dada, dan sistem kardiovaskular.
Pemeriksaan
pelvis kekuatan otot dasar panggul, hormon FSH, darah lengkap gula darah,
profilipid, pap smear, densitas tulang.
Setelah
dilakukan penilaian ditentukan kebutuhan pemeriksaan secara berkala serta
kebutuhan terapi, seperti :
a.
Terapi sulih Hormon
Pemberian
hormon esterogen dalam klimakterium dapat mengobati gejala neurovegetatif,
mencegah osteoporosis dan fraktur, memperbaiki kelenturan kulit dan
memperlambat atrofi jaringan kandungan dan urethra.
Peningkatan
kejadian penyakit jantung sesudah menopouse dihubungkan dengan penurunan
esterogen. Oleh karena itu, diduga bahwa pemberian estrogen dapat mengurangi
kejadian penyakit jantung. Berlainan dengan dulu, rupanya estrogen perlu
diberikan dengan jangka panjang.
b.
Alternatif
telah
dikembangkan beberapa macam obat untuk mencegah kehilangan masa tulang seperti
tibolone, alendronate, resitronate,vitoestrogen.
Bagi
yang menolak untuk menggunakan HRT oleh berbagai alasan, tersedia berbagai
alternatif tersebut
Tibolone
adalah : steroid sintetik yang kerjanya menyembuhkan semburan panas,
memperbaiki atrofi vagina, mencegah kehilangan masa tulang, dengan efektifitas
hampir sama dengan HRT tapi tidak menyebabkan proliferasi endometrium.
Selain
steroid sintetis tersebut, penggunaan vitoestrogen menurunkan keluhan
klimakterik sampai 30 %, meningkatkan masa tulang samoai dengan 60%
dibandingkan terapi esterogen.
Upaya
peningkatan kualitas hidup pada usia tua dapat terwujud dengan pemeriksaan
rutin secara teratur (6 bulan sekali). Perlu pengaturan diet dan olah raga
teratur secukupnya.
Sudah
saatnya mengalahkan penggunaan klinik klimakterium yang didukung berbagai
tenaga spesialis, ginekologi, endokrinologi, penyakit dalam, kardiologi,
ortopedi, psikologi, sikiater ahli gizi.
Sanagat
diharapkan dukungan masyarakat dan pemerintah untuk
kebutuha perempuan lanjut usia secara medis dan sosial.
3
BAB III
P E N U T U
P
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa masa seniumadalah masa sesudah pasca
menoupose, ketika telah tercapai keseimbangan baru dalam kehidupan wanita,
sehingga tidak ada lagi gangguan vegetative maupun psikis.
B. SARAN
Menjadi tua dan keriput memang hal
yang sering ditakuti oleh para wanita. Namun, hal ini bukan berarti wanita
kehilangan identitas kewanitaannya. Justru seharusnya sadar bahwa wanita yang
mengalami masa senium memulai fase kehidupan baru sebagai wanita yang matang
dalam berpikir. Namun, memang tidak dapat dipungkiri bahwa saat memasuki masa
ini akan terjadi perubahan fisik dan emosi. Oleh karena itu, masa senium
merupakan masa yang membutuhkan penyesuaian diri dan pengertian dari berbagai
pihak, terutama keluarga.
Berikut beberapa tips supaya tetap
sehat saat memasuki masa senium, yaitu :
1.
Tidak
merokok (bila merokok cobalah untuk berhenti),
2.
Tidak minum
alkohol,
3.
Sering
berolah raga secara teratur,
4.
Makan
makanan yang sehat (terutama yang bersumber dari kacang kedelai sebagai sumber
fitoestrogen)
5.
Cukup
terkena cahaya matahari.
4
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Hj. Hardiko, Siti Rahayu. 2007. Menopause Tanpa
Stress. Jakarta, Penerbit Sunda Kelapa Pustaka
Dokter P. Simatupang, Hotma. Menopause. http://medicastore.com Copyright ©
2010 konseling.net 2009. Menopause. http://konseling.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar