jump shoot

Selasa, 18 April 2017

MAKALAH GANGGUAN PSIKOLOGI PADA MASA MENSTRUASI DAN MASA PERKAWINAN



MAKALAH
GANGGUAN PSIKOLOGI PADA
MASA MENSTRUASI DAN MASA PERKAWINAN
Untuk memenuhi Mata Kuliah Psikologis Kebidanan
Dosen Pengampu Ibu Listia Dwi Febriati, S.ST

Disusun Oleh
Kelompok 1
Kelas A13.1
Al Dila Rosyidiana                16150008
Silvia Nur Sukmawati           16150013
Ida Ulfah Rifai                      16150028
Miftach Nur Khoirriyah      16150035
Leni Marlina                          16150018
Monita                                    16150041
Widya Amelia                        16150045



Program Studi D3 Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta
2016/2017
KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia yang tiada henti-hentinya pada hamba-Mu ini. Terima kasih untuk kedua orang tua yang memberikan dorongan dan bantuan baik secara moral maupun spiritual, kami berhasil menyelesaikan makalah dengan judul  “Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Pada Masa Menstruasi Dan Perkawinan” yang berisi pemahaman materi bagi teman-teman sebagai sarana belajar agar lebih aktif dan kreatif. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak sekali mengalami kesulitan karena kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan meskipun banyak kekurangan.
            Kami menyadari sebagai seorang mahasiswa Kebidanan yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif untuk kesempurnaan makalah ini.
            Kami berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai bahan pembelajaran di masa yang akan datang. Amin.



Yogyakarta, April 2017

Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................6
A.    Pengertian Psikologi.............................................................................................6
B.     Pengertian Masa Menstruasi.................................................................................6
C.     Gangguan Psikologi Pada Masa Menstruasi.........................................................7
D.    Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Pada Masa Menstruasi............................8
E.     Pengertian Masa Perkawinan................................................................................8
F.      Gangguan Psikologi Pada Masa perkawinan........................................................9
G.    Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Pada Masa Perkawinan.............................10
BAB II PENUTUP...........................................................................................................11
A.    Kesimpulan..........................................................................................................11
B.     Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
                Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi ditujukan bagi laki-laki maupun perempuan namun dalam hal ini perempuan mendapatkan perhatian lebih karena begitu kompleksnya alat reproduksi perempuan. Kesehatan reproduksi membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan alat reproduksi seseorang,selain itu kesehatan reproduksi juga membahas tentang siklus hidup serta permasalahan yang dihadapi olehperempuan.
            Permasalahan yang dihadapi perempuan sangat kompleks daripada permasalahan yang dihadapi oleh laki-laki. Dalam setiap fase atau masanya perempuan memiliki masalah yang berbeda-beda, misalnya dalam hal menstruasi dan hal perkawinan. Dalam perjalanan hidupnya perempuan lebih rentan mengalami hal-hal abnormal dalam hidupnya dikarenakan kompleksnya permasalahan yang mereka hadapi.
      
            Sebagai tenaga kesehatan harus memahami tentang gangguan-gangguan dan perubahan-perubahan psikologi pada saat menstruasi dan masa perkawinan Agar tenaga kesehatan dapat memberikan konseling dan mengatasi masalah yang tepat kepada wanita-wanita yang mengalami gangguan-gangguan saat menstruasi dan masa perkawinan serta perubahan-perubahan psikologinya.
B. Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Psikologi?
2.      Apa Pengertian Masa Menstruasi?
3.      Bagaimana Gangguan Psikologi Masa Menstruasi?
4.      Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Masa Menstruasi?
5.      Apa Pengertian Masa Perkawinan?
6.      Bagaimana Gangguan Psikologi Masa Perkawinan?
7.      Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Masa Perkawinan?

C. Tujuan
1.      Mengetahui Pengertian Psikologi
2.      Mengetahui Pengertian Masa Menstruasi
3.      Mengetahui Gangguan Psikologi Masa Menstruasi
4.      Mengetahui Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Masa Menstruasi
5.      Mengetahui Pengertian Masa Perkawinan
6.      Mengetahui Gangguan Psikologi Masa Perkawinan
7.      Mengetahui Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Masa Menstruasi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi
            Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
            Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah[1]. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.
            Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, yang merupakan manifestasi adanya kejiwaan pada manusia. Unit analisisnya adalah perilaku manusia, baik level individu dan kelompok.

B. Pengertian Masa Menstruasi
            Menstruasi merupakan darah kotor yang setiap bulannya keluar melalui rahim kaum wanita (yang telah cukup umur) yang memungkinkan untuk hamil. Darah ini memang harus dikeluarkan. Oleh karenanya menurut medis menstruasi di definisikan sebagai pendarahan sebulan sekali yang keluar melalui vagina, pada wanita cukup umur untuk hamil, yang diakibatkan dari erosi lapisan rahim.        
            Menstruasi adalah siklus alami yang terjadi pada tubuh wanita. Siklus ini umumnya akan muncul tiap sekitar 4 minggu, dimulai sejak hari pertama menstruasi mulai hingga hari pertama menstruasi berikutnya tiba.
            Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus.
            Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.
     Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulanya haid berikutnya. pnjang siklus haid yang normal atau sebagai siklus haid yang klasik ialah 28 hari. Rata-rata panjang siklus haid pada gadis usia 12tahun ialah 25,1 hari, wanita usia 43 tahun 27,1 hari dan wanita usia 55 tahun 51,9 hari . dari pengamatan hartmen pada kera bahwa hanya 20% saja panjang siklus haid 28 hari. Pnjang siklus haid biasa pada manusia dalah 25-32 hari kira-kira 97%. Lama haid bisanya 3-5 hari ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit dan ada yang 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya lma haid itu tetp sesuai siklusnya. Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 +- 16cc pad wanita yang lebih tua biasanya lebih banyak darah yang keluar. Jumlah darah haid yang lebihh dari 80cc dianggap patologi.
     Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan yang terjadi secara berulang setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang pertama atau menarche paling sering terjadi pada usia 11 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada usia 8 tahun atau 16 tahun tergantung factor-faktor yang mempengarui kedewasaan atau perkembangan hormone pada gadis itu sendiri

C. Gangguan Psikologi Pada Masa Menstruasi
            Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.
a. Emosi meninggi
Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, sering terjadi kemurungan, merajuk, ledakan amarah, dan kecenderungan untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil sekalipun merupakan ciri khas pada masa menstruasi. Pada masa ini anak wanita akan merasa khawatir gelisah dan cepat marah.
 Kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi, sehingga menimbulkan fobia terhadap menstruasi. Maksudnya disini jika keregangan dan kecemasan ini secara terus menerus serta berlebihan serta tidak segera diatasi maka akan menimbulkan fobia pada menstruasi.
b.    Hilangnya Kepercayaan Diri
Pada saat menstruasi rasa percaya diri pada anak remaja khususnya kaum wanita akan berkurang dan akan merasa takut gagal, yang pada awalnya ia sangat yakin pada diri sendiri. Hal ini semua dikarenakan daya tahan tubuh atau fisiknya akan menurun disebabkan oleh endometrium dalam fase sekresi memproduksi postaglandin F2 sehingga kontraksi otot-otot polos. Keluhan yang sering di alami adalah kram atau kejang otot, sakit perut, sekit pinggang dan pusing. Haid atau menstruasi sering kali merupakan pengalaman yang traumatis,terutama bila disertai dengan muntah-muntah dan organ tubuh kejang.
c.    Merasa Terhalangi
 Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi. Wanita akan merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya menstruasi ini misalnya saja wanita akan terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari contohnya ia tidak dapat melaksanakan ibadah, aktivitas olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.
Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yang lainnya yaitu :
1.  Mudah tersinggung atau mudah marah. Perasaan ini timbul dikarenakan akibat dari perubahan cara kerja hormone-hormon serata karena pengaruh rasa nyeri yang timbul pada saat menstruasi.
2.  Perubahan pola makan pola makan cenderung meningkat terutama pada makan yang manis
3.  Merasa gelisa dan gangguan tidur. Pada saat menstruasi seorang wanita akan mengalami gangguan atau masala susah tidur atau insomnia.

D. Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Pada Masa Menstruasi

   Di dalam masa haid atau menstruasi terdapat beberapa gangguan­-gangguan psikologis yang di alami oleh kaum wanita.untuk mengatasi gangguan fisiologis harus menciptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran saling memmpengaruhi.Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadi nya gangguan psikologi.
  Cara lain untuk mengatasi gangguan psikologi yaitu olahraga,yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri otot, nyeri sendi dan sakit punggung bagian bawah. Termasuk juga mengurangi rasa tersinggung dan jengkel atau dapat diberi obat anagesik jika rasa nyeri berat, diperlukan istirahat di tempat tidur dan kompres. panas pada perut bawah untuk mengurangi nyeri.
  Selain itu ada beberapa juga cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor ini yaitus ebagai berikut:
1.      Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses  fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur
2.      Memberi informasi-informasi positif yang berguna mengenai menstruasi agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap proses menstruasi tersebut.
3.      Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri proses menstruasi berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian perut.
4.      Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak

E. Pengertian Masa Perkawinan
            Menurut Undang-Undang Perkawinan, yang dikenal dengan Undang-Undang No.1 Tahun 1974, yang dimaksud dengan perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

F. Gangguan Psikologi Pada Masa perkawinan
1. Ketegangan dan kecemasan pada saat perkawinan 
2. Kejenuhan dalam perkawinan terjadi karena seseorang cenderung melakukan rutinitas yang sama. 
3. Ketidak puasan terhadap pasangannya 
4. Merasa aktivitasnya terbatasi oleh perkawinan sehingga akan menimbulkan perasaan tertekan. 
Menurut whiteman, verghese, dan petersen (1996) ada beberapa hal yang harus dipahami pasangan suami-istri agar mereka dapat mengelola hubungan mereka dengan baik, bahkan ketika mereka mengalami stres. 
1. Perbedaan latar belakang 
Perbedaan latar belakang dapat menimbulkan konflik dalam hubungan perkawinan. Misalnya seorang suami yang berharap istrinya tinggal dirumah dan memasak sendiri karena ibunya dulu melakukan hal itu, sementara istri tetap ingin berkarier karena ibunya dulu juga demikian. Perbedaan tersebut dapat menimbulkan masalah jika keduanya tidak berkompromi dengan kepala dingin. 
2. Perbedaan gaya atau sifat 
Pasangan suami dan istri perlu memahami gaya dan sifat masing-masing serta belajar menerima. Adanya usaha mengubah sifat pasangan justru akan menimbulkan perlawanan dari pasangan dan tentunya dapat memperberat stres dalam hubungan mereka. 
3. Perbedaan harapan/impian 
Kita menyimpan banyak energi mental dan emosional pada harapan kita, kita harus bisa menyesuaikan satu sama lain, mencari titik temu dari perbedaan harapan karena ini merupakan bagian konflik lain dalam perkawinan. 
4. Kekecewaan 
Ketika kita menikah dan kemudian pasangan kita berubah, hal tersebut dapat menyenangkan, tetapi bisa juga mengecewakan kita.
Sebelum menikah, pasangan hanya menampilkan sisi-sisi positifnya saja, tetapi begitu pesta usai mereka kembali pada sisi aslinya. Ini semua dapat menimbulkan kekecewaan bagi pasangan.
5. Perebutan kuasa 
Perebutan kuasa tidak selalu buruk bila pasangan melakukan pertukaran pendapat yang berbeda secara adil dan tidak menimbulkan rasa kalah yang mendalam pada pasangan. Apakah pertukaran yang terjadi sesuai atau tidak dengan harapan pasangan, tetap ada potensi untuk munculnya stres. Hubungan terbaik adalah bukannya tak ada konflik, tetapi bagaimana kita dapat mengelola konflik secara baik. 
6. Kekhawatiran kehilangan pasangan 
Kecurigaan seorang isrtri yang cemas suaminya tidak perhatian lagi akan membuat suami semakin menjauh dan membuat istri makin panik merasa putus asa. Semua ini merupakan bagian dari stres yang biasanya muncul dari dalam diri. Tidak tampil dalam bentuk pertengkaran, tetapi mengganggu perasaan setiap pasangan perkawinan. Menghadapi berbagai aspek stres interpersonal ini penting bagi pasangan untuk terus mengupayakan komunikasi terbuka dan efektif. 
G. Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Pada Masa Perkawinan
1. Menghadapi kenyataan 
2. Suami isteri perlu menghadapi kenyataan hidup dari semua yang terungkap dan tersingkap. 
3. Penyesuian timbal balik perlu usaha terus menerus dengan saling memperhatikan, saling mengungkapkan dengan tulus, menunjukkan pengertian, penghargaan dan saling memberi dukungan serta semangat. 
4. Menciptakan suasana baik yang dilatarbelakangi oleh pikiran-pikiran, perbuatan dan tindakan yang penuh kasih sayang. 
5. Komunikasi yang baik dengan membina dan memelihara komunikasi di dalam keluarga dan dengan masyarakat di luar keluarga.






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitas dari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulai nya pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.
            Perkawinan adalah suatu penyatuan jiwa dan raga du manusia berlawanan jenis dalam suatu ikatan yang suci dan mulia di bawah lindungan hukum dan Tuhan yang maha esa.
            Dalam menjalankan perkawinan pasangan harus melalui penyesuaian Di antara penyesuaian itu adalah penyesuaian seksual dan keluarga pasangan.
            Factor-faktor penting yang mempengaruhi penyesuaian seksual dalam perkawinan diantaranya : Perilaku terhadap seks, Pengalaman seks masa lalu, dan Dorongan seksual.Pada saat perkawinan terdapat banyak sekali gangguan-gangguan terutama dari segi gangguan psikologi.

B.     Saran
Setelah mempelajari materi ini di harapkan tenaga kesehatan khususnya bidan agar dapat membantu klien dalam mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi dengan cara memberikan konseling kepada klien bahwa menstruasi merupakan hal yang fisiologis di alami oleh seorang wanita


DAFTAR PUSTAKA

Rahmayunita, Eti. Pabduan ABG Muslimah. 2005. Jakarta. Qultum Media.
http : id.wikpeia.org/wiki/menstruasi

1 komentar:

  1. Casinos in Malta - Filmfile Europe
    Find the หารายได้เสริม best Casinos in Malta including bonuses, games, games 출장마사지 and the https://septcasino.com/review/merit-casino/ history of games. We cover all the main reasons to 출장안마 visit Casinos 토토 사이트 in

    BalasHapus