jump shoot

Rabu, 03 Mei 2017

English paper Breech Birth



ENGLISH PAPERS
BREECH BIRTH
To Fulfill The Tasks Subjects English
Lecturers Mother Rizka Ayu Setyani

SUPPORTING LECTURER:
PREPARED BY:
Elviana                                               (16150042)
Miftach Nur Khoirriyah                  (16150035
Megawati Mahardika                       (161500
Gita Purnama Sari                            (161500




FACULTY OF HEALTH
D3 MIDWEFERY
UNIVERSITY RESPATI YOGYAKARTA
YEAR 2016/2017

FOREWORD
Praise the author turning to the presence of the Lord Almighty for the blessing and guidance so that I can finish making the English language paper about Sunsang birth.
The authors recognize that in the preparation of this paper are still far from perfection, in terms of both form and content, to the author of any suggestions and criticisms from all parties that are build.
On this occasion, I would like to say many thanks to lecturer in English which is always helpful in the conduct of lectures on campus.
Finally, no other words, the most effective hoped that this paper would be beneficial for all parties, both in the present and the future.













BREECH BIRTH
Breech deliveries or breech pregnancy is a term in which the location of the baby abnormal condition. If normally on a normal baby is under the baby's head near the cervix, but what happens in this breech deliveries is the opposite. Breech is itself a state in which the baby's buttocks or the legs of the baby's position is at the bottom of the mother or the uterine cavity uterine cavity also. Some of the most recent research suggests that this breech deliveries is not very dangerous if all the medical experts know how the best way to remove the baby.
This breech deliveries is a mother in labor process to remove the baby with the longitudinal position of the uterus where the baby's buttocks and leg positions pad first baby born when compared with other parts of the body.
 The breech deliveries provide its own anxiety on any pregnant women who experience it. Location of breech babies by elative can occur in a percentage of 3% to 4% of all the total labor. The breech deliveries can occur in the womb under the age of 28 weeks. But do not rule out also breech deliveries can occur in the womb over the age of 32 weeks. Location of the baby in the mother's womb all depends on the process of adaptation to the baby itself. Pregnancy age has not stepped 32 weeks, the amniotic fluid in the womb tend to be very much., That way your baby will be free to move.
When you enter a period of gestation trimester the baby will grow rapidly but maternal amniotic fluid will decrease. (Another interesting article: Childbirth Normal)
Therefore, buttocks and legs is larger than the head. Then forced to baby's buttocks will take place more freely inside the uterine fundus. The breech it self divided into three types, namely Frank Breech breech (breech presentation). Breech can occur as much as 50% to 70%. Location of breech babies can occur caused by an extension of the knee joint, as well as the legs are so lifted up on the tip with high infant baby's head or shoulder. Incomplete breech of footling where this breech occurs when the baby's buttocks and legs are not perfect, who lay on the side of the buttocks is just one leg while the other leg lifted to the top. The last complete breech breech. Breech presentation of this type occurs in 5% to 10%.

Aside from the breech position of the baby in the womb was influenced by such things as the following:
1. Mother has less oval shape of the uterus, the amniotic fluid of the womb that is still a lot of the baby also has a head that big relatife.
2. Infants in untu very easy to move, causing symptoms hidramnion.
3. Pelvic mothers are small and tend to narrow.
4. Abnormalities that occur in the baby's head caused by anencephalus, hydrocephalus, and others.
Breech deliveries is very dangerous for both the mother and the baby itself. You should often consult your doctor so that together with the breech pregnancy can be detected early and you can take further action in order to change the position of your baby

Makalah Sistem Integumen



MAKALAH SISTEM INTEGUMEN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi
Dosen Pengampu Ibu Vio Nita, S.ST.M.Kes

Disusun Oleh :
Khevi Henoek                                    ( 16150001 )
Ratni O.I.M. Keretana                     ( 16150006 )
Gita Purnamasari                             ( 16150009 )
Julianti                                               ( 16150012 )
Silvianur Sukmawati                         ( 16150013 )
Rina Setiawaty                                   ( 16150015 )
Reviani R. Syah Putri                       ( 16150023 )
Ratmiati                                             ( 16150025 )
Ida Ulfa Rifai                                                ( 16150028 )
Miftach Nur Khoirriyah                  ( 16150035 )
Eva Erfiyana                                     ( 16150044 )
Mirna Sela                                          ( 16150142 )
Widia Amelia                                     ( 16150145 )

Universitas Respati Yogyakarta
Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi DIII-KEBIDANAN
TA.2016/2017
KATA PENGANTANTAR


       Puji syukur kehadirat Tuhan Yang  Maha  Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribuusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
                                                         
        Terlepas dari semua itu, kami menyadarisepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

        Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.


































DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................   1
DAFTAR ISI ....................................................................................................................   2
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ...............................................................................................................      3
B.     Rumusan Masalah...........................................................................................................      3
C.     Tujuan.............................................................................................................................      3
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Integumen.....................................................................................................    4-8
B.     Anatomi dan Fisiologi Sistem Integumen......................................................................   8-11
C.    Fisiologi Sistem Integumen............................................................................................. 11-12
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................................................      13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................   14





























BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
            Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen.  Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasika hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin “integumentum”, yang berarti “penutup”.
      Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan mikroba lainnya.

B.     Rumusan Masalah
1.     Apa itu sistem integumen ?
2.     Apa saja yang termasuk dalam sistem integumen ?

C.    Tujuan
1.   Untuk memahami sistem integumen
2.   Untuk memahami dan mengetahui apa saja yang termasuk dalam sistem integumen













BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Sistem Integumen
Kata ini berasal dari bahasa latin ”integumentum”, yang berarti “penutup”. Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan atau sistem pelindung yang melapisi tubuh dan terdiri atas kuku, rambut, kulit beserta unsur yang terkait seperti kelenjar minyak dan keringat.
Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri apabila terjadi kerusakan yang tidak terlalu parah (self-repairing) dan mekanisme pertahanan tubuh pertama ( pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).
B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Integumen
Lapisan kulit dan bagian-bagian pelengkap kulit terbagi menjadi tiga lapisan:
1.      Epidermis
Description: Hasil gambar untuk epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 mm misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 mm terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.


Pada epidermis di bedakan atas lima lapisan kulit, yaitu:
Description: Hasil gambar untuk lapisan kulit
·         Lapisan tanduk (stratum corneum)
Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epidermis lebih kedalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, dan tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal. Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan di ganti oleh sel yang baru setiap empat minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari.
Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaharuan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadi kulit ari memiliki sel repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri.
Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses karatinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45-50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan lapisan tanduk baru. Daya elatisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis-lapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi laisan tanduk memiliki daya serap air ang cukup besar.
·         Lapisan bening (stratum lucidum)
Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat dibawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari plotoplasma sel_sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.
·         Lapisan berbutir (stratum granulosum)
Tersusun oleh sel-sel keratinosis berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasar dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas ada kulit telapak tangan dan telapak kaki.
·         Lapisan bertaju(stratum sipinosum)
Di sebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi pilamen-pilamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin kearah permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantar butir-butir melanin. Sel-sel dibagian lapisan taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolestrol dan asam amino.
·         Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)
Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan  bersatu dengan lamina basalis dibawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi fital kulit. Didalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui metosis dan sel-sel tadi bergeser kelapisan lapisan lebih atas, akhirnya menjad sel tanduk. Didalam lapisan benih terdapat pula sel-sel benih (clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.
A.    Tipe-tipe sel epidermis :
Description: Hasil gambar untuk epidermis

·         Keratinocytes
Substansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes selalu mengelupas pada permukaan epidermis, maka harus selalu digunakan. Pergantian dilakukan oleh aktivitas mitosis dari lapisan basal (dimalam hari). Selama perjalanannya keluar (menuju permukaan). Keratinocytes berdeferensiasi menjadi keratinfilamen dalam sitoplasma. Proses dari basal sampai korneum selama 20-30 hari. Karena proses cytomorhose dari keratinocytes yang bergerak dari basal ke korneum, 5 lapisan sampai di identifikasi. Yaitu basal, spimosum, granulosum, losidum dan kornium.
·         Melanocytes
Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigmen melanin yang memberikan warna coklat pada kulit. Bentukya silindris, bulat dan panjang. Mengandung tirosinase yang dihasilkan oleh REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi menjadi oval granules (Melanosomes).
Ketika asam amino terosin berpindah kedalam melanosomes, melanosomes berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultraviolet. Kemudian melanin meninggalkan badan melanicytes dan menuju kesitoplasma dari sel-sel dalam lapisan stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi oleh keratinocytes.

·         Merkel Cells
Banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (figertips, oralmucosa, daerah dasar folikel rambut). Menyebar dilapisan stratum basal yang banyak mengandung keratinocytes.
·         Langerhans Cells
Disebut juga dendritic cells karena seringbekerja di daerah lapisan stratum spinosum. Merupakan sel yang  mengandung antibodi. Banyaknya 2%-4% dari keseluruhan sel epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian dermis pada lubang mulut, esophagus, dan vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi terhadap imun karena menpunyai antibodi.
B. Dermis (Korium)
Kulit jagat atau dermis menjadi tempat ujung saraf kelenjar-kelenjar palit (sebacea) atau kelenjar minyak, pembuluh_pembuluh darah dan getah bening dan otot penegak  rambut (muskulus arektor pili).
Sel-sel umbi rambut yang berada didasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menepel disaluran kandung rambut, menghasikan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95% kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1-2 mm dan yang paling tipis terdapat dikelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks intervipriler yang merupai selai dan sel-sel.
Keberadaan dan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau tegang, otot penegak rambu yang menempel dikandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelemjar palit yang menenmpel dikandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyakya dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan kepermukaan kulit melalui pori-pori kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Perlu diperhatikan bahwa luka  yang terjadi dikulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangant tidak memiliki kemampuan memperbaikai dirisendiri  seperti yang dimiliki kulit ari. Didalam lapisan kulit jangaterdapat dua macam kelenjar yaitu :
1)      Kelenjar Keringat (Sudorifera)
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran emacam pipa yang bermuara pada permukaaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan dibawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi, dan obat-obatan tertentu. Ada 2 jenis kelenjar keringat yaitu :
1. Kelenjar keringat Ekrin
            Kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang menganung  95-97% air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, zodium, klorida, granulaminyak, glusida dan sampingan dari metabolisme seluler. Kelenjar keringat ini terdapat diseluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya diseluruh badan sekitar 2juta dan menghasilkan 14 L keringat dalam waktu 24jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit dan tidak ada rambutnhya.
2. Kelenjar Keringat Apokrin
            Hanya terdapat didaerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan ciran yang agak kental berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat meninmbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran volikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usian akil balig dan aktifitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
Description: Hasil gambar untuk kelenjar sebasea
1.      Kelenjar Palit (Sebasea)
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat bedekatan dengan kandung rambut, terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara kedalam kandung rambut (volikel).  Volikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan. Kelenjar palit membentuk sembum atau urat kulit.
C. Hipodermis (subcutis)
            Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagi bantalan atau penyangga bentursn bsgi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makan.
3. Fisiologi Sistem Integumen
a)      Fungsi kulit
Kulit memiliki banyak fungsi diantaranya:
·         Pngatur suhu
·         Tempat penimbun lemak
·         Menutupi dan melindungi organ-organ dibawahnya.

b)      Proses berkeringat
Panas merangsang hipotalamus anaterior (area preoptik), implus dipindahkan melalui jaras otonom ke medula spinalis dan kemudian melalui saraf simpatis kekulit keseluruh tubuh.
c)      Warna pada Kulit dan Fungsi Melanin
Kulit mendapatkan warna dari 3 faktor :
·         Adanya melamin
·         Pikmen berwarna kuning
·         Warna Darah
d)     Tahapan Penyembuhan Luka
·         Fase inflamasi
·         Fase poliferasi
·         Fase penyudahna
e)      Kelenjar-Kelenjar pada Kulit dan Fungsinya :
1)      Kelenjar Sudoriferus atau Kelenjar Keringat
·         Eccrine atau Mesocrin: fungsinya mengatur suhu tubuh, mengeluarkan keringat dengan proses fisiologis.
·         Apokrin atau Odiferus: fungsinya menghasilkan keringat yang mengandung lemak, mengeluarkan keringat dengan bau khusus terdapat di ketiak, areola mamae, labium mayora, anal dan genital.

2)      Kelenjar Sebaseous atau Kelenjar Minyak
Sekret dari kelenjar ini disebut sebum fungsinya melembabkan kulit, mencegah terjadinya absorpsi dan penguapan dari kulit.








BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang beragam yang masing-masing mempunyai fungsi, struktur dan tata letak yang berbeda-beda. Termasuk didalamnya sistem integuman,yang sangat berperan dalam melindungi tubuh. Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan atau sistem pelindung yang melapisi tubuh dan terdiri atas kuku, rambut, kulit beserta unsur yang terkait seperti kelenjar minyak dan keringat. Kompenin dari sistem ini merupakan bagian sistem organ yang terbesar. Maka bisa disimpulakan bahwa sistem integumen merupakan ketahanan pertama atau awal dari pengaruh buruk keadaan diluar tubuh.













DAFTAR PUSTAKA
Andriyana, Rika, dkk. 2015. Biologi Reproduksi dan Perkembangan. Yogyakarta: CV Budi Utama.
H.Syaifudin. 2011. Anatomi fisiologi. Jakarta:EGC