jump shoot

Rabu, 03 Mei 2017

Asidosis Respiratorik



ASIDOSIS RESPIRATORIK


A.     Pengertian

Asidosis respiratorik (respiratory acidosis) adalah kondisi yang menyebabkan keseimbangan asam-basa tubuh terganggu.

Apakah Asidosis Respiratorik?
Asidosis respiratorik adalah kondisi medis dimana paru-paru tidak dapat mengeluarkan semua karbondioksida yang dihasilkan dalam tubuh.
Hal ini mengakibatkan gangguan keseimbangan asam-basa dan membuat cairan tubuh lebih asam, terutama darah.
Terdapat dua jenis asidosis respiratorik yaitu:

1. Akut
Kondisi ini mengacu pada kegagalan tiba-tiba pada sistem pernapasan sehingga memicu asidosis.
Hal ini dipicu oleh depresi sistem pernapasan pusat yang disebabkan berbagai alasan.
2. Kronis
Asidosis kronis mungkin merupakan kondisi sekunder untuk kondisi lain seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
PPOK akan meliputi penyakit bronchitis dan emphysema, dua penyakit di mana saluran udara menyempit sehingga menyebabkan kesulitan bernafas.
Jenis asidosis ini juga ditemukan menyertai sindrom hipoventilasi obesitas.Ini adalah kondisi medis di mana orang begitu gemuk sehingga tidak dapat bernapas normal atau cukup. Hal ini akan mewujud pada peningkatan karbon dioksida dan penurunan kadar oksigen.
B.     Penyebab Asidosis Respiratorik
Ada beberapa penyebab asidosis respiratorik, yang meliputi:
·         Penyakit yang berkaitan dengan saluran napas seperti penyakit paru obstruktif kronis atau asma.
·         Masalah yang terkait dengan dada yang menyebabkan melemahnya paru-paru.
·         Penyakit yang mempengaruhi saraf dan otot yang bertugas memberi perintah ke paru-paru untuk berkontraksi.
·         Obat-obatan yang mempengaruhi pernafasan seperti benzodiazepin, terutama ketika diiringi dengan konsumsi alkohol.
·         Obesitas berat sehingga membuat seseorang kesulitan bernapas.
C.     Tanda dan Gejala Asidosis Respiratorik
Sebagian gejala asidosis respiratorik mungkin mirip dengan gejala penyakit lain.
Gejala-gejala asidosis meliputi kebingungan, lesu, sesak napas, mengantuk, dan mudah lelah.Beberapa gejala lain termasuk kulit hangat, hipertensi paru, denyut jantung tidak teratur, refleks tendon berkurang, batuk, mengi, mudah marah, dll.

D.     Pemeriksaan Yang Dilakukan

·         Pemeriksaan Laboraturium pH urin


E.     Pengobatan Asidosis Respiratorik
Pengobatan masalah ini harus difokuskan pada akar penyebab yang mendasarinya.Untuk asidosis respiratorik yang dipicu oleh penyakit paru-paru, pengobatan akan mencakup obat broncho-dilator untuk memperbaiki ganggaun jalan napas.Saat tingkat oksigen darah turun, pemberian suplai oksigen terbukti membantu.Merokok secara tidak langsung menyebabkan asidosis respiratorik (respiratory acidosis), sehingga menghindari rokok akan membuat derajat kesehatan semakin meningkat.



Sumber : www.Amazine.co - Copyright © 2016



ALKALOSIS RESPIRATORIK

A.     Definisi

A.    Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
B.     Penyebab


Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.

Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.

Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
- rasa nyeri
- sirosis hati
- kadar oksigen darah yang rendah
- demam
- overdosis aspirin.
C.    Gejala

Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah.

Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.
D.    Pemeriksaan Yang Dilakukan
Pemeriksaan laboraturiumm meliputi analisa gas darah dan pH.
E.       Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadar karbondioksida dalam darah arteri.
pH darah juga sering meningkat.
F.       Pengobatan
Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat pernafasan.
Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa meredakan penyakit ini.

Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.

Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang dihembuskannya.
Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.

Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar